Yesus yang Menangis. Menangislah juga Pencinta HKBP …

Setelah banyak mendengar pembicaraan orang-orang, hari ini aku mendapati kiriman beberapa e-mail dari kawan-kawan yang berkompeten tentang kronologis pelaku pelecehan seksual terhadap 19 orang mahasiswi di Sekolah Bibelvrouw HKBP di Laguboti. Pelakunya adalah dosen yang notabene adalah seorang pendeta HKBP. Sangat menyedihkan! Bukan hanya karena pelaku (dan terutama korbannya), namun yang makin membuat prihatin adalah tanggapan para gembala senior yang seharusnya mampu melaksanakan perannya dalam membuat kasus ini menjadi jernih dengan menempatkan kebenaran di atas segala-galanya. Rujukan kebenarannya tentu saja harus Alkitab yang diadopsi dalam peraturan penggembalaan di HKBP.

 

Mencoba menafsirkan tanggapan petinggi HKBP yang sangat terkesan “jauh panggang dari api” membuatku menjadi bertanya-tanya: “Ada apa di HKBP? Dan ada apa dengan para gembalanya? Dan ada apa pula dengan para pemimpinnya?”.

 

Ironisnya lagi, kabar tentang pelecehan seksual di Laguboti ini semakin mencuatkan kabar-kabar yang tidak sedap bahwa kejadian seperti ini bukanlah yang pertama. Pelakunya adalah praeses, orang-orang kantor pusat, dan lain-lain yang umumnya memanfaatkan kekuasaannya dengan menjadikan “bawahannya” sebagai korban kebiadabannya. Hampir tidak pernah kedengaran mencuat ke permukaan (atau hanya timbul sejenak, lalu tenggelam), mungkin karena dilindungi oleh orang-orang berpengaruh lainnya di HKBP.

 

Menurutku, inilah saatnya HKBP berbenah. Inilah saatnya HKBP dibersihkan dan membersihkan diri dari hal-hal yang memalukan dan sangat tidak pantas! Tahun 2010 sebagai Tahun Penatalayanan harus dijadikan momentum. Dengan besar hati harus mengakui telah terjadinya kebejatan moral di kalangan gembalanya, dan dengan besar hati pula harus merelakan orang-orang di dalamnya yang melakukan kebejatan moral untuk menerima tindakan hukum. Bukankah ranting-ranting yang tidak menghasilkan buah lagi harus dipotong dan dibuang?

 

Jangan sampai omongan sinis dari warga HKBP sendiri yang mengkritisi situasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan ini menjadi sebuah bukti penguatan bahwa jika dibuka, akan terbukti bahwa kejahatan ini sudah merambah sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya yang terlanjur terbuka saat ini hanyalah “sekadar” mencontoh kejadian dulu dan yang sudah pernah dilakukan oleh kalangan dalam tingkatan yang lebih atas (dan tidak pernah dihukum!).

 

Beranikah?

3 comments on “Yesus yang Menangis. Menangislah juga Pencinta HKBP …

  1. Horas,Salam Kasih dalam nama Tuhan kita,saya amat sangat terkejut setelah membacanya,apa ia sudah sebejat itu perilaku para pekerja Gereja kita saat ini ,dengan mendahulukan praduga tak bersalah,saya menyarankan tolong di selidiki dan seterusnya di sidik dan kalau memang terbukti berikan Hukuman/sangsi yang amat berat,dan harapan kami jangan serahkan ke aparat Hukum Negara ( POLRI,& KEJAKSAAN )ntar institusi ( HKBP ) secara universal akan tercoreng,hanya karna ulah segelintir oknum,masih banyak yang setia dengan peleyanannya,Horas IMMANUEL.

    • Saya bukan HKBP tapi pernah jadi GKPI (hingga tamat SPG Negeri Sibolga) yang berasal dari HKBP. Sekarang saya Pendeta Gereja Advent di Jakarta. Menurut saya tidak baik membeberkan aib para Pendeta lewat medsos seperti ini. Kalau memang benar ada pelecehan biarlah diselesaikan ditubuh HKBP itu sendiri. “Ia (Kasih itu) menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13:7). Membeberkan dosa dapat berpotensi memprovokasi orang lain sehingga dapat melemahkan iman. Maaf ikut nimbrung.

Tinggalkan komentar